Bahasa Sunyi
Karya: Figo
Hidup mendengarkan suara mereka dari gerak bibir mereka,
aku seperti memahami orang
lewat gerak bibir yang menari tanpa suara.
Tak ada gemuruh, tak ada nada,
tapi ada makna yang jatuh pelan
ke dalam ruang hatiku yang hening.
Aku berbicara tanpa bersuara, menyampaikan rindu lewat isyarat mata.
Mereka bertutur lewat alis dan tangan,
dan aku pun belajar mencintai diam.
Di dunia yang riuh oleh bising tak perlu, aku tinggal dalam tenang,
menghargai jeda dan gerak sekecil napas.
Bahasa tak selalu bunyi-
kadang hanya butuh hati yang terbuka, dan mata yang sedia mendengar
tanpa harus mendengarkan.
Serang, 11 mei 2025
0 Komentar