Rekomendasi Sastra – Orang-orang Bloomington
Judul Buku: Orang-Orang Bloomington
Pengarang: Budi Darma
Penerbit: Noura Books
Terbit: 2016 (pertama kali terbit pada 1980)
Tebal: 317 halaman (edisi digital)
Sinopsis Buku: Orang-orang Bloomington (1980) merupakan buku kumpulan tujuh cerita pendek karya Budi Darma. Terdapat tujuh cerita dalam buku ini. Keseluruhan cerita mengambil latar tempat Kota Bloomington. Secara umum menceritakan bagaimana kehidupan dari orang-orang di Kota Bloomington. Cerita pertama berjudul "Lelaki Tua Tanpa Nama", cerita kedua dengan judul "Joshua Karabish", cerita ketiga berjudul "Keluarga M". cerita keempat berjudul "Orez". Selanjutnya ada cerita "Yorrick". Lalu cerita dengan judul "Ny. Elberhart". Dan yang paling terakhir berjudul "Charles Lebourne".
Profil Penulis: Budi Darma lahir di Rembang, Jawa Tengah, 25 April 1937. Budi Darma mulai dikenal luas di kalangan sastra sejak ia menerbitkan sejumlah cerita pendek absurd di majalah sastra Horison pada 1970-an. Jauh kemudian hari sekian banyak cerita pendek ini terbit sebagai Kritikus Adinan (2002). Budi Darma memperoleh gelar Master of Arts dari English Department, Indiana University, Amerika Serikat pada 1975. Dari universitas yang sama ia meraih Doctor of Philosophy dengan disertasi berjudul “Character and Moral Judgment in Jane Austen’s Novel” pada 1980. Di kota inilah ia menggarap dan merampungkan delapan cerita pendek dalam Orang-orang Bloomington (terbit 1980)
Review Setelah Membaca: Dalam Orang-Orang Bloomington, Budi Darma selalu menggunakan orang pertama “saya” sebagai narator. Narator dalam Orang - Orang Bloomington menghadapi dilema dalam perasaan dan penilaian subjektifnya terhadap orang lain. Dilema ini melahirkan keputusan dan tindakan yang selalu memunculkan kesulitan dan kesengsaraan. Dalam novel ini, Budi mengangkat tema absurditas kehidupan manusia, di mana sikap kita, entah itu baik atau jahat, entah itu peduli atau tak acuh, sering kali menghasilkan respons yang tak kita harapkan. Meskipun tak bertutur dengan gaya absurd, Budi tetap menyajikan tema absurditas, atau manusia yang tak pernah putus dirundung kesulitan memahami diri dan orang lain di sekitarnya.
0 Komentar